Minggu, 19 Maret 2017

Dari minggu menanti senin¬

Haha judul postingan yang aneh..
Deg deg deg deg..
Sampai batas waktu yang tidak ditentukan..
Mungkin akan seperti tabuhan gendang dalam seminggu ini.

Tapi ini harus..
Semuanya harus selesai.
Besok mungkin seperti adegan bunuh diri.
tapi setelah itu semoga.
Saya bisa hidup kembali, setelah menghadapinya.
bukan lari lagi.. 

Menyembah Cermin tanpa Cahaya [Aku]

Kaku nian cinta
Pada ekstensi yang menyeru
Sikap yang mengabu

Aku bukan seorang yang tercerahkan.
pun bukan seorang monoteis yang taat.
Juga bukan seorang muslim yang beriman.
Mematikan diri dalam kebenaran
Mematikan keinginan dalam perdebatan
Membunuh mimpi, yang entah untuk apa kucapai

Kini waktu kian renta
Nafas yang memburu
Keinginan yang menggebu

Fakta-fakta merupa arah
berkonfigurasi dengan halus dan mengabur
dan aku punya cukup waktu untuk tinggal lebih lama
melihat diri dengan mata yang berkaca
berjaga-jaga, ketika esok pikiranku mmbusuk karena mati,
jiwaku telah merekam apa yang kutulis sekarang,
meski ini hanya kata, meski ini hanya sebuah pemikiran.
mencari kekuatan yang tersembunyi dalam diri.

Merdeka kah kita?
Ketika keinginan justru memperbudak kita.
Maka kuputusakan menyembah cermin tanpa cahaya.

Maret 2017--

Rabu, 08 Maret 2017

Delapan Maret¬



Dalam surat mereka : terselip cinta, kasih, sayang, dan doa.
Sederhana ini ku dekap dengan syukur bersambut senyum.

Kecewa ku impas~


Katanya Anak kecil 😃